Kota Banjarbaru mendapatkan gelar sebagai kota pendidikan yang berarti masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan edukasi, namun pada kenyataannya minat baca masyarakat di Kota Banjarbaru semakin menurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya minat baca masyarakat di Kota Banjarbaru adalah kurangnya inovasi terhadap bangunan perpustakaan atau rumah baca yang ada, sehingga masyarakat menjadi bosan dan tidak tertarik.

Untuk menarik minat baca dan mengubah persepsi masyarakat di Kota Banjarbaru, maka dibuatlah perancangan dengan menggunakan pendekatan metode arsitektur hybrid yang menggabungkan dua aspek fungsi berbeda, yaitu perpustakaan dan taman yang akan menghasilkan suatu elemen arsitektural yang unik dan dinamis.

Hasil dari rancangan ini adalah menghasilkan area outdoor dan indoor yang memiliki keunikan dari penggabungan aspek perpustakaan dengan taman sehingga akan terciptanya inovasi baru dari suatu sarana baca yang memiliki nilai-nilai edukatif, interaktif dan rekreatif.