ABSTRACT

Sektor pertanian dapat berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca (GHG). Perbedaan varitas padi yang ditanam di lahan pasang surut menunjukkan GRK yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan emisi gas metana antara varietas padi unggul hasil radiasi dengan varietas padi lokal, dan mengetahui pertumbuhan dan produktivitas tanaman tersebut yang ditanam di lahan sawah kecamatan Anjir Pasar, Kalimantan Selatan. 

Penelitian ini menggunakan racangan acak kelompok (RAK).  Pengelompokan lahan didasarkan jarak dari saluran air.  Setiap petak lahan ditanami varietas padi  (UA= Varietas padi unggul atomita 3; US= Varietas padi unggul sulutan unsrat; UW= Varietas padi unggul woyla; LK= Varietas padi lokal karang dukuh) dengan ulangan empat kali sehingga terdapat 16 satuan percobaan.  Hasil penelitian menunjukkan varietas varietas unggul atomita 3  (UA) menyumbang emisi gas metana terbesar pada 30 dan 60 hari setelah tanam yaitu  sebesar 69,84 mg.m-2 dan 5,29 mg.m-2. Pada umur 90 hari setelah tanam, varietas unggul sulutan unsrat (US) dan unggul woyla (UW) menyumbangkan emisi gas metan lebih besar dibandingkan varietas padi unggul atomita 3  (UA) dan varietas lokal karang dukuh (LK).  Tinggi tanaman padi varitas lokal karang dukuh (LK) lebih tinggi dibandingkan varietas unggul atomita 3 (UA), varietas unggul sulutan unsrat (US) dan varietas unggul woyla (UW). Diameter tanaman padi untuk varietas unggul atomita 3 (UA) memiliki diameter batang yang terbesar dibandingkan dengan varitas lain, namun jumlah anakan varietas padi lokal karang dukuh (LK) lebih banyak dibandingkan varietas lainnya. Produktivitas varietas padi lokal karang dukuh (LK) memiliki berat gabah kering yang tertinggi  dibandingkan varietas padi unggul atomita 3, sulutan unsrta, dan woyla yang ditanam di lahan sawah pasang surut Anjir Pasar Kalimantan Selatan.