DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Studi Pengaruh Metode Curing Pasta dan Mortar Geopolimer Berbasis Fly Ash Serta POFA
PENGARANG:YORDY REXZY ERY PRASETYO-566
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-04-08


STUDI PENGARUH METODE CURING PASTA DAN MORTAR GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH SERTA POFA

Yordy Rexzy Ery Prasetyo

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Lambung Mangkurat

Jl. Jenderal Achmad Yani Km 35,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan – 70714

Email: yordyrexzy17@gmail.com

ABSTRAK

Fly ash dan POFA merupakan salah satu limbah hasil industri yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menjadi suatu masalah bagi lingkungan sekitar. Salah satu inovasi serta upaya pemanfaatan limbah industri menjadi suatu produk yang bernilai tinggi ialah dengan menggunakan fly ash dan POFA sebagai bahan dasar pengganti semen pada beton geopolimer. Dalam pembuatan beton geopolimer diperlukan juga bahan alkaline aktivator untuk mempercepat reaksi polimerisasi dan mereaksikan unsur – unsur Al dan Si yang terkandung dalam fly ash dan POFA.

Pada penelitian ini sampel pasta dan mortar geopolimer menggunakan bahan dasar dari limbah kelapa sawit (POFA), fly ash yang berasal dari PLTU Asam-asam dan PLTU Tanjung Power Indonesi serta menggunakan larutan alkali dari campuran sodium silikat (Na2SiO3) dan sodium hidroksida (NaOH). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode curing dimasukkan ke dalam oven (suhu 900C selama 24 jam) , suhu ruang, suhu lembab, dan wrapping terhadap kuat tekan pasta dan mortar geopolimer dengan kepekatan 8M serta perbandingan sodium silikat dan sodium hidroksida (2,5:1).

Adapun hasil dari penelitian ini didapat kuat tekan pasta dengan metode curing suhu lembab menghasilkan kuat tekan paling tinggi namun tidak stabil, sedangkan pasta yang memakai metode curing wrapping menghasilkan kuat tekan yang tinggi dan relatif stabil. Pasta dengan metode curing suhu ruangan menghasilkan kuat tekan yang relatif menurun diumur 28 hari, adapun pasta dengan metode curing dimasukkan ke dalam oven memiliki kuat tekan yang paling rendah dibandingkan metode curing yang lain. Sedangkan pada mortar geopolimer yang mengambil metode curing optimum yaitu metode wrapping dengan bahan dasar dari campuran antara fly ash PLTU Asam-asam dan POFA (75 : 25) menghasilkan kuat tekan tekan optimum sebesar 17,33 MPa.

Kata kunci: Bahan dasar, Metode Curing, Mortar, Pasta, Kuat Tekan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI