DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS SUNGAI DI KOTA BANJARMASIN MELALUI PENDEKATAN LOCAL INDIGENOUS GOVERNANCE
PENGARANG:MUHAMMAD REZANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-04-15


ABSTRAK

Muhammad Rezani 1710411210015: “Pengembangan Wisata Berbasis Sungai di Kota Banjarmasin melalui Pendekatan Local Indigenous Governance”. Di Bawah Bimbingan Taufik Arbain.

Penelitian ini berangkat dari belum optimalnya pengelolaan wisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi local indigeous governance dalam pengembangan wisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin. 2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat local indigenous governance dalam pengembangan wisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin.Peneliti menggunakan pendekatan local indigenous, yaitu pendekatan struktural, pendekatan cultural, dan pendekatan fungsional untuk menganalisis pengembangan wisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin.

Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara dan , dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan wisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin sudah dilakukan melalui pendekatan local indigenous, akan tetapi masih belum optimal karena anggaran yang terbatas dalam peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, masih minimnya komunikasi kebijakan melalui pendekatan cultural dalam pemeliharaan kebersihan kawasan wisata siring tendean, masih lemahnya koordinasi terkait pemeliharaan cagar budaya dalam program penataan dan  pelestarian kota pusaka, dan belum optimalnya program pengelolaan dan pengembangan wisata pasar terapung dalam mengembalikan eksistensi pasar terapung kuin. 2) Faktor penghambat pengembangan wisata berbasis sungai yaitu potensi wisata sungai belum terkelola dengan baik, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan adat istiadat daerah, banyaknya sampah di sungai Kota Banjarmasin, dan koordinasi yang belum maksimal dalam hal pengembangan serta pelestariannya. Sedangkan faktor pendorongnya yaitu banyaknya jumlah sungai di Kota Banjarmasin, budaya sungai dari masyarakat, aksesibilitas sungai, kearifan lokal yang masih terlestaikan, dan adanya wisata susur sungai.

Penelitian ini menyarankan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin agar memanfaatkan setiap potensi wisata sungai yang ada dengan konsep pemberdayaan masyarakat, mengoptimalkan komunikasi kebijakan dengan pendekatan cultural, membuat forum pembinaan yang akan bertugas sebagai pemerhati serta pengelola pasar terapung kuin, dan meningkatkan koordinasi serta kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Banjarmasin sebagai bagian dari local indigenous governance.

Kata Kunci : Local Indigenous Governance, Pengembangan Wisata, Wisata Berbasis Sungai

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI