MEKANISME PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

SHAFA AUREALI AZZAHRA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan menganalisis dampak eksploitasi seksual terhadap anak dalam kasus perdagangan anak dilihat dari aspek UU Perlindungan Anak dan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). TPPO adalah tindakan yang bertujuan untuk mengeksploitasi atau mengakibatkan orang terksploitasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tipe penulisan kekaburan norma yang terdapat dalam UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, kemudian data yang diperoleh dianalisis berdasarkan rumusan masalah dan disajikan secara deskriptif. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, perlindungan hukum yang diberikan negara terhadap perempuan dan anak sebagai korban TPPO masih abstrak dan belum diberikan secara langsung atau konkret. Hanya di dalam UU Nomor 13 Tahun 2006 yang berisikan perlindungan langsung dan tidak langsung. Kedua, perlindungan langsung diberikan dalam bentuk kompensasi maupun restitusi kepada korban TPPO, namun belum ada mekanisme pemberian hal tersebut karena masih belum adanya peraturan pelaksana yang mengatur masalah tersebut. Sehingga hendaknya pemerintah segera mengeluarkan peraturan pelaksana sebagai pelaksana UU yang berkaitan dengan mekanisme pemberian kompensasi atau restitusi terhadap koban TPPO, terutama perempuan dan anak.

Kata Kunci: Mekanisme Perlindungan, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Perempuan dan Anak