Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis serta mengandung banyak karbohidrat. Tanaman ini patut untuk diusahakan karena mempunyai nilai jual yang tinggi. Salah satu perilaku petani di Banjarbaru dalam memberikan pupuk NPK bergantung pada tingkat kesuburan dari tanaman jagung manis tersebut, apabila tanaman jagung manis terlihat kurang bagus maka petani akan menambah dosis pupuk NPK yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dan pupuk manakah yang paling baik antara pupuk NPK, pupuk kandang, campuran pupuk NPK dan pupuk kandang berdasarkan kebiasaan petani di Banjarbaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dari bulan Mei – Agustus 2020.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 40 tanaman. Parameter pengamatan dalam penelitian yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun danwaktu  muncul bunga jantan.Aplikasi pupuk NPK, pupuk kandang, campuran pupuk NPK dan pupuk kandang berdasarkan kebiasaan perilaku petani di Banjarbaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) berpengaruh terhadap jumlah daun umur 5 MST dan 6 MST, panjang daun umur 2 MST, lebar daun umur 6 MST dan 7 MST dan waktu muncul bunga jantan, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) adalah J₃ yaitu 10 ton/ha pupuk kandang kotoran ayam + 0,1 ton/ha pupuk NPK)