DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STUDI PEMANFAATAN KAYU GELAM SEBAGAI MATERIAL SUPPORT TAMBANG BAWAH TANAH DI DESA LOA ULUNG, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGARANG:KHAIRI RAMDHANI
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-02-15


Ketidakstabilan pada lubang bukaan dapat menyebabkan terjadinya batuan lepas yang berpotensi untuk longsor. Penyanggaan kayu salah satu alternatif untuk menahan tekanan pada lubang bukaan bawah tanah. Di Pulau Kalimantan terdapat banyak jenis kayu, salah satunya kayu gelam. Jenis kayu ini banyak digunakan pada pembuatan konstruksi awal bangunan dan cerucuk pondasi rumah di area rawa. Kayu gelam pada penelitian ini berasal dari Desa Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik diketahui kayu gelam memiliki diameter 119–155 mm, kadar air 16,13–19,63%, dan berat jenis dasar 0,70–0,72. Berdasar hasil pengujian sifat mekanik kayu diketahui kayu gelam memiliki kekuatan tekan 260,80–328,27 kg/cm2 dan kekuatan lentur 519,98–745,53 kg/cm2. Rencana pengaplikasian penyangga kayu berbentuk three piece set pada tambang batubara bawah tanah di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kelas kuat kayu gelam termasuk kategori kelas kuat II–IV. Faktor keamanan kondisi eksisting dari penyangga kayu cap bernilai 0,30 dan penyangga kayu side post bernilai 0,60 maka dari hasil tersebut dinyatakan bahwa kayu gelam tidak dapat dimanfaatkan sebagai penyangga cap dan side post. Berdasarkan hasil simulasi penyangga kayu gelam agar dapat dimanfaatkan sebagai penyanggaan pada kondisi nilai RMR 60–20 maka dibutuhkan diameter kayu pada cap sebesar 24,25–30 cm dan diameter kayu pada side post sebesar 19,25–24,50 cm.
 Kata Kunci :  Cap, Gelam, Kayu, Penyangga, Side Post  

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI