ABSTRAK

Roh utama dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 adalah Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat yang kemudian diturunkan kepada Peraturan Peraturan Bupati Tapin Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Tapin. Setelah lima tahun berjalannya program dana desa, status Desa Masta meningkat dari desa tertinggal menjadi desa berkembang berdasarkan Indeks Desa Membangunan.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi kebijakan penggunaan dana desa dan menjelaskan faktor pendorong perubahan status Desa Masta dari “Desa Tertinggal” menjadi “Desa Berkembang”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif yang dilakukan melalui wawancara dengan teknik snowball, observasi, dan dokumentasi. Analisis Data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan men-taxonomi-kan faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan dari Edward III, Van Horn & Van Meter, dan Cheema & Rondinelli yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi, lingkungan, standar dan sasaran dan menggunakan tiga dimensi Indeks Desa Membangunan yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penggunaan dana desa masih lemah tetapi sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal yang menyebabkan perubahan status Desa Masta adalah dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Tapin yang juga berdampak pada perubahan kemajuan di Desa Masta. Kegiatan pembangunan yang paling menonjol dan dapat dimaanfaatkan serta dirasakan oleh masyarakat Desa Masta adalah adanya sumur bor, kondisi sanitasi pun sudah lebih baik dari pada sebelumnya, dan terbukanya akses karena adanya jalan provinsi yang melalui Desa Masta

Kata Kunci: Implementasi, Penggunaan Dana Desa, Pembangunan