Kitosan merupakan material alamiah yang memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai koagulan alternatif. Dalam penelitian ini kitosan digunakan untuk pengolahan air gambut. Efisiensi kitosan dapat ditentukan oleh pelarut yang digunakan, sehingga penelitian ini mempelajari pengaruh pelarut yang berbeda yaitu asam asetat (CH₃COOH) dan asam klorida (HCl) terhadap efisiensi kitosan sebagai koagulan untuk mengolah air gambut. Parameter yang diteliti meliputi turbiditas, TDS dan kadar besi total pada sampel sebelum dan sesudah koagulasi menggunakan kitosan. Dosis dan pH optimal untuk kitosan di setiap pelarut ditentukan dengan menggunakan perangkat jar test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan yang dilarutkan dalam asam asetat (kitosan-CH₃COOH) dan asam klorida (kitosan-HCl) memiliki hasil yang optimum pada dosis 10 mg/L, dimana penurunan turbiditas mencapai 95,38% untuk kitosan-CH₃COOH dan 92,39% untuk kitosan-HCl. Dosis di atas nilai optimum ini menyebabkan deflokulasi sehingga menurunkan efisiensi koagulasi. Kedua koagulan kitosan memberikan hasil yang optimum pada pH 6, namun kitosan-HCl bekerja pada kisaran pH yang lebih luas dibandingkan kitosan-CH₃COOH. Kedua pelarut yang digunakan meningkatkan TDS dibandingkan nilai awalnya, karena pelarutnya tersebut merupakan senyawa ionik.

Kata kunci: Air gambut, kitosan, koagulasi, flokulasi