Stabilitas Tanah Lunak Banjarmasin Dengan Campuran Semen Portland ditinjau dari Peningkatan Nilai CBR dan Biaya Produksi

Rina Hidayati

Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Loktabat Sel. Kec. Banjarbaru Selatan, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70714

E-mail : 1710811120046@mhs.ulm.ac.id

ABSTRAK

Kalimantan Selatan merupakan daerah yang didominasi dengan tanah lunak, salah satunya di wilayah Banjarmasin, tanah lunak tersebut termasuk dalam golongan tanah lempung yang memiliki daya dukung dan stabilitas tanah yang rendah. Pada kondisi alami, tanah di Banjarmasin dianggap tidak sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan konstruksi perkerasan jalan jika digunakan sebagai tanah dasar (subgrade). Oleh karena itu dilakukan pengujian CBR untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum dan  memperbaiki stabilitas tanah lempung serta mengetahui tingkat keekonomisan biaya produksi untuk diaplikasikan di lapnagan. Bahan campuran stabilisasi yang digunakan adalah semen. Persentase campuran yang digunakan Tanah Asli +C5%, Tanah Asli C7,5% dan Tanah Asli C10% dengan waktu pemeraman selama tujuh hari. Berdasarkan hasil pengujian, tanah lempung yang distabilisasi dengan semen nilai optimum dan ekonomis didapatkan pada persentase Tanah Asli + 5% dengan nilai CBR = 8,56% dengan biaya produksi R16.280.000,-. Yang mana sudah melebihi spesifikasi Bina Marga untuk subgrade konstruksi jalan yaitu nilai CBR minimal 6% . Dengan nilai swelling pada campuran ketiga semakin kecil yaitu sebesar 2,583 dengan demikian semakin banyak bahan campuran penambah semen untuk stabilitasi, semakin kecil juga nilai swellingnya yang berarti pengembangan yang terjadi akan semakin kecil dikarenakan pori pada tanah tersebut semakin padat atau tertutup oleh bahan adiktif yang digunakan.

Kata kunci : CBR, semen, stabilitas, biaya produksi