Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan meneliti tentang penegakan hukum pelanggaran kepada para pedagang kaki lima di kota Banjarmasin.

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara langsung kelapangan atau dengan cara meneliti langsung terhadap obyek yang ingin diteliti sesuai dengan masalah tentang  penegakan hukum dan menganalisis permasalahan yang dilakukan  dengan cara memadukan bahan-bahan hukum yang merupakan data sekunder dengan data primer yang diperoleh dilapangan.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa : Pertama, banyak nya faktor yang mempengaruhi para pedagang melanggar ketentuan Pasal 25 Ayat 2 Peraturan Daearah Kota Banjarmasin Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima diantaranya karena keterbatasan tempat yang disediakan pemerintah dan tingginya harga sewa belum lagi untuk mencari tempat yang strategis untuk bisa berjualan dan yang paling utama kebanyakan para pedagang kaki lima masih di dominasi oleh orang yang mempunyai kesulitan ekonomi Kedua, dari pihak penegak hukum nya sendiri tidak melaksanakan aturan yang termuat didalam pasal tersebut dengan baik, oleh karena itu perlunya dari pihak penegak hukum untuk lebih bisa memaksimalkan kualitas kerja agar bisa menertibkan perilaku pedagang-pedagang nakal yang tetap berjualan di area yang telah dinyatakan dilarang oleh pihak pemerintah daerah yang sudah termuat dalam perda.