Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi DM pada penduduk umur 15->75 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar 1,4% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 1,8%. Sedangkan berdasarkan umur 25-34 tahun sebesar 0,34% dan pada umur 35-44 tahun sebesar 0,99%. Tujuan peneIitian ini untuk menganaIisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes meIitus pada wanita usia 25-44 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018. Desain peneIitian ini menggunakan cross sectional. PopuIasi peneIitian ini adalah penduduk wanita usia 25-44 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018 dengan sampel yaitu wanita usia 25-44 tahun yang menjadi sampel Riskesdas Kalimantan Selatan tahun 2018 dan telah ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) ke dalam Korwil 5 dengan metode probabillity proportionaI to size (PPS) yang menggunakan Iinear sistematic sampIing, dengan Two Stage Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner individu Riskesdas tahun 2018. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan 95% derajat kepercayaan. Hasil uji chi-square menghasilkan berat badan lebih (p-value= 0,489), obesitas sentral/abdominal (p-value= 1,000), hipertensi (p-value= 0,165), konsumsi makanan berlemak ≥1 kali/hari (p-value= 0,974), konsumsi makanan manis ≥1 kali/hari (p-value= 0,014), konsumsi minuman manis ≥ 1 kali/hari (p-value= 0,003) dan konsumsi makanan asin ≥1 kali/hari (p-value= 0,042). Penelitian ini memberikan hasil yaitu ada hubungan antara konsumsi makanan manis ≥1 kali/hari, konsumsi minuman manis ≥1 kali/hari dan konsumsi makanan asin ≥1 kali/hari dengan konsumsi minuman manis ≥1 kali/hari sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diabetes melitus di Kalimantan Selatan. Sedangkan berat badan lebih, obesitas sentral/abdominal, hipertensi dan konsumsi makanan berIemak ≥1 kali/hari tidak berhubungan dengan kejadian diabetes meIitus.

Kata-kata kunci: Diabetes mellitus, manis, asin, berlemak