Sungkai (Peronema canescens Jack.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan dan berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan parameter spesifik dan parameter nonspesifik simplisia dan ekstrak kulit batang P. canescens Jack dari tiga lokasi tumbuh yaitu Desa Sungkai, Dusun Batu Ampar, dan KHDTK Rantau. Metode penetapan parameter standardisasi mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Standardisasi simplisia secara organoleptik berbentuk serbuk, warna kuning kecoklatan, berbau khas, dan rasa pahit. Pengujian mikroskopik menunjukkan floem sekunder, periderm (felogen, felem, dan feloderm), idioblast, dan jari-jari empulur floem. Kadar sari larut air 9,60%-20,23%, kadar sari larut etanol 6,33%-13,03%, susut pengeringan 4,50%-4,73%, kadar abu total 2,63%-4,25%, kadar abu tidak larut asam 0,65%-1,35%, kadar Pb 6,379-10,997 mg/kg, kadar Cd 0,300-0,598 mg/kg, dan kadar Hg 0,044-0,188 mg/kg. Standardisasi ekstrak menunjukkan ekstrak kental coklat kemerahan, berbau khas, dan rasa sangat pahit. Kulit batang P. canescens Jack mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, antrakuinon, fenol, dan glikosida. Profil KLT membuktikan kesamaan kandungan senyawa kimia tiap lokasi tumbuh. Parameter lainnya yaitu rendemen ekstrak 4,593%-8,623%, kadar air 8,13%-8,80%, kadar abu total 1,58%-3,63%, dan kadar abu tidak larut asam 0,13%-0,23%. Kadar Pb simplisia dari Dusun Batu Ampar dan KHDTK Rantau, serta kadar Cd simplisia dari Desa Sungkai dan Dusun Batu Ampar melebihi batas yang ditentukan oleh Pemerintah. Parameter standardisasi yang lain telah memenuhi syarat yang diatur dalam MMI dan BPOM RI.

Kata Kunci:Peronema canescens Jack, standardisasi, parameter spesifik, parameter nonspesifik