Minyak ikan haruan (Channa striata) mengandung asam lemak yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan dibuat menjadi nanoemulsi karena dapat menembus ke dalam lapisan kulit untuk mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas fisik nanoemulsi minyak ikan haruan dengan uji sentrifugasi dan cycling test. Uji sentrifugasi dilakukan dengan kecepatan 3500 rpm selama 30 menit. Cycling test dilakukan sebanyak 6 siklus dengan menyimpan nanoemulsi pada suhu 4°±2°C selama 24 jam dan selanjutnya pada suhu 40°±2°C selama 24 jam (1 siklus). Parameter pengamatan meliputi organoleptis, tipe nanoemulsi, pH, viskositas, dan persen transmitan. Nanoemulsi dibuat dengan variasi Smix pada F1 (70,31%) dan F2 (80%). F1 dan F2 tidak mengalami creaming dan pemisahan fase selama uji sentrifugasi. F1 dan F2 tidak mengalami perubahan pada uji organoleptis, tipe nanoemulsi, dan persen transmitan selama cycling test. F1 selama cycling test memiliki nilai pH yang stabil hingga siklus-1, sedangkan nilai viskositasnya stabil hingga siklus-6. F2 selama cycling test memiliki nilai pH yang tidak stabil, sedangkan nilai viskositasnya stabil hingga siklus-1. Hal tersebut menunjukkan bahwa F1 dan F2 stabil secara fisik dengan uji sentrifugasi, F1 dan F2 stabil secara fisik terhadap uji organoleptis, tipe nanoemulsi, dan persen transmitan, F1 stabil terhadap uji viskositas sedangkan F2 tidak stabil, dan keduanya tidak stabil terhadap uji pH selama cycling test.

Kata Kunci: ikan haruan, Channa striata, nanoemulsi, uji stabilitas fisik