Kata kunci: Inkuiri, LKPD, Sistem Ekskresi
Kurang optimalnya penggunaan LKPD sebagai penunjang kegiatan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar berdampak pada hasil keterampilan
berpikir kritis peserta didik, didukung hasil PISA (2015) yang menunjukkan bahwa
Indonesia berada di peringkat 62 dari 70 negara. Salah satu cara untuk melatihkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik adalah dengan melakukan penelitian
pengembangan LKPD menggunakan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi LKPD konsep sistem ekskresi dengan menggunakan
model inkuiri berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Penelitian
ini menggunakan model penelitian pengembangan Tessmer. Tahapan pengembangan
terdiri atas evaluasi diri, pendapat pakar (expert review), uji kelompok kecil (small
grup) dan uji lapangan (field test). Validator terdiri dari tiga ahli, subyek uji
keterbacaan dan kelompok kecil peserta didik kelas VIIIb dan VIIIc, sedangkan
subyek uji lapangan peserta didik kelas VIIId SMPN 1 Sungai Tabuk. Data kevalidan
didapatkan dari rata-rata penilaian validator. Data kepraktisan didapatkan uji
keterbacaan, respon guru dan respon peserta didik. Data keefektifan didapatkan dari
small grup dan field test yang ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap
keterampilan berpikir kritis peserta didik mengerjakan LKPD dan hasil tes
keterampilan berpikir kritis berupa soal essay. Analisis data dilakukan secara
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) LKPD dinyatakan valid berdasarkan
hasil penilaian pakar, (2) LKPD dinyatakan praktis berdasarkan hasil uji keterbacaan,
respon peserta didik dan respon guru terhadap LKPD sistem ekskresi, dan (3) LKPD
dinyatakan efektif berdasarkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam
mengerjakan LKPD dan hasil tes keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil
analisis deskriftif disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak
dan mampu melatihkan keterampilan berpikir kritis.