ABSTRAK

PENETAPAN KADAR KUININ SULFAT TABLET DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI DI BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANJARMASIN (Oleh Muhammad Qosim Al-Banjari; Pembimbing: Samsul Hadi; 2021; 21  halaman).

Kuinin adalah alkaloid utama dari kulit pohon kina, sejenis pohon yang ditemukan di Amerika Selatan. Calancha, seorang Rahib dari Lima Peru pertama kali menulis kegunaan pengobatan dengan tepung kina pada demam yang berulang pada awal tahun 1633. Pada tahun 1820, Pelletier dan Caventou memisahkan kinin dan kinkonin dari cinchona. Hingga sekarang kina diperoleh secara utuh dari sumber alam disebabkan sulitnya mensintesa kompleks molekulnya.4 Kina bekerja sebagai skizontosida darah dan gametositosida terhadap P. vivax dan P. malariae.  Karena kina merupakan suatu basa lemah, konsentrasinya tinggi di vakuola makanan pada P. falciparum. Obat ini bekerja dengan menghambat hemepolimerase, sehingga mengakibatkan penumpukan zat sitotoksik yaitu heme. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar kuinin sulfat dalam sediaan tablet dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Pemilihan metode KCKT ini mengacu pada literatur yaitu Farmakope Indonesia edisi VI menggunakan fase gerak air - asetonitril - larutan. Asam  metansulfonat – larutan  dietilamin (86 : 10 : 2 : 2) dan fase diam kolom C18 (Waters X-Bridge  C18   4.6 mm  x  25 cm )) dengan detektor UV 235 nm. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tablet kuinin sulfat  200 mg  (Sampel A,B, dan C).  Kadar zat aktif kuinin sulfat dalam sediaan tablet adalah  93,2% (sampel A), 95,2 % (sampel B), dan 102,1% (sampel C). Berdasarkan hasil yang didapat, sampel tablet kuinin sulfat  A, B, dan C memenuhi syarat sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi VI yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%.

Kata kunci: Kuinin sulfat, Kadar, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)