DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EKSTRAKSI KULIT KAYU BANGKAL (Nauclea subdita) DENGAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE) DAN UJI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH
PENGARANG:SITI BULKIYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-02


Bangkal (Nauclea subdita) merupakan salah satu tanaman berkayu yang banyak terdapat di Kalimantan Selatan. Kulit kayu Bangkal telah lama digunakan masyarakat Kalimantan sebagai bahan baku dalam pembuatan bedak dingin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE), kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak berdasarkan GC-MS, dan aktivitas antioksidan ekstrak tersebut berdasarkan metode DPPH. Waktu ekstraksi menggunakan metode MAE berpengaruh positif terhadap rendemen ekstrak kulit kayu Bangkal dengan total pengaruh sebesar 87%. Rendemen ekstrak kulit kayu Bangkal yang diperoleh dari ekstraksi dengan daya rendah (150 Watt) pada waktu 1 menit sebesar 4,22% (b/b), 3 menit sebesar 5,40% (b/b), 5 menit sebesar 5,72% (b/b), 7 menit sebesar 5,91% (b/b) dan pada 9 menit sebesar 6,25% (b/b). Berdasarkan analisis menggunakan GC-MS, ekstrak kulit kayu Bangkal mengandung senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4H-piran-4-on dan asam n-heksadekanoat. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit kayu Bangkal tergolong sangat kuat bahkan lebih kuat daripada senyawa pembanding vitamin C dengan nilai IC50 sebesar 3,83 µg/mL. Kuatnya aktivitas antioksidan ini diduga karena adanya senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4H-piran-4-on dan asam n-heksadekanoat yang terkandung di dalam ekstrak kulit kayu Bangkal.

 

Kata Kunci    : Nauclea subdita, bangkal, Microwave Assisted Extraction (MAE), GC-MS, antioksidan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI