Pabrik Glukosa Cair berkapasitas 2.500 ton/tahun ini direncanakan didirikan pada tahun 2018 di kabupaten Banyuwangi,Jawa Timur dengan luas tanah 30.000 m². Pabrik beroperasi selama 330 hari/tahun dengan jumlah karyawan 139 orang. Glukosa Cair dibuat dengan satu tahap proses yaitu tahap hidrolisis selulosa menjadi glukosa dengan katalis HCl pada kondisi suhu 80 ^oC dan tekanan 1 atm, setelah pati terhidrolisa dimasukkan ke centrifuge untuk dipisahkan molekul lemak,serat,pati dam protein dan didapat glukosa cair yang dialirkan ke tangki produksi. Kebutuhan utilitas untuk unit penyediaan air diambil dari sungai Kali Tambong, sebanyak 476858,0904 kg/jam yang terbagi menjadi kebutuhan steam sebanyak 2545,3491 kg/jam, air pendingin sebanyak 471814,5746 kg/jam, air proses 107,4918 kg/jam dan air sanitasi 2390,6749 kg/jam. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional pabrik sebesar 590,4590 kW disuplai dari power plant milik perusahaan. Bahan bakar untuk generator tersebut dipakai solar sebanyak 100,4765 liter/jam.

Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik ini membutuhkan Fixed Capital Investment sebesar Rp. 103.254.377.128,98 dan Working Capital sebesar Rp. 77.542.073.420,28. Keuntungan rata-rata sebelum pajak diperkirakan sebesar Rp. 26.790.274.542 dan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp. 17.413.678.453. Analisa kelayakan ini memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 26 % dan ROI sesudah pajak sebesar 17 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 2,86 tahun POT sesudah pajak adalah 3,87 tahun. Nilai Break Even Point (BEP) sebesar 49%  kapasitas dan Shut Down Point (SDP) sebesar 30% kapasitas. Sedangkan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 39.212.763.585,01 dan Interest rate of return (IRR) sebesar 14,43 %.  Berdasarkan data–data analisa di atas dapat disimpulkan bahwa Pabrik Glukosa Cair dari Pati Jagung dengan kapasitas 2.500 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

Kata kunci : glukosa cair, hidrolisis, BEP, SDP, DCFR