URGENSI PEMENUHAN HAK RESTITUSI BAGI ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA

Dina Mariati

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui mengenai kepentingan atau perlindungan mengenai pemenuhan hak anak sebagai korban dalam mendapatkan restitusi dalam proses penyidikan dan penuntutan dan juga untuk mengetahui konsekuensi hukum yang didapat apabila melalaikan atau mengabaikan pemenuhan hak restitusi untuk anak sebagai korban tindak pidana. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif, yaitu permasalahan mengenai pemenuhan restitusi untuk anak sebagai korban tindak pidana beserta konsekuensi hukum tidak terpenuhinya hak restitusi dalam peraturannya dan berbagai sumber dari literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut.

Menurut hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama¸ Mengenai pemenuhan hak restitusi untuk anak sebagai korban dapat menerima atas kerugian materiil dan/atau immateriil atas kejahatan pelaku yang pantas didapatnya demi kelangsungan hidup anak kedepannya sesuai PP 43/2017 untuk merestorasi kondisi korban dalam pemulihan kembali. Dalam peraturannya tidak memberikan kewajiban para penegak hukum untuk melakukan pemberitahuan kepada pihak korban dan prosedur pengajuan permohonan yang rumit membuat pihak korban enggan megajukan restitusi. Kedua, Mengenai adanya sanksi untuk pelaku yang tidak membayar restitusi tidak diatur secara jelas di peraturan, sehingga pelaku hanya dikenai pidana subsider penjara dua bulan hingga tiga bulan. Kecuali khusus untuk kasus TPPO memiliki upaya paksa apabila tidak membayar restitusi dengan dirampasnya aset milik pelaku. Sedangkan untuk para penegak hukum yang mengabaikan atau melanggar pemenuhan restitusi untuk anak sebagai korban juga memiliki sanksi atau konsekuensi sesuai dengan Pasal 38 & 40 UU 32/2014.

Kata kunci : Hak Restitusi, Anak, Korban Tindak Pidana.