DIGITAL LIBRARY



JUDUL:REPRESENTASI KEARIFAN LOKAL DAN FILOSOFI DALAM SYAIR LAGU BANJAR
PENGARANG:LISMAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-06


ABSTRAK

 

Lismawati. 2021. Representasi Kearifan Lokal dan Filosofi dalam Syair Lagu Banjar. Tesis. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: (1) Dr. H. M. Rafiek, M.Pd., dan (II) Dr. H. Zulkifli, M.Pd.

 

Kata Kunci: Representasi, kearifan lokal, filosofi, lagu Banjar

               

            Pesatnya teknologi dan informasi menjadi salah satu penyebab terkikisnya makna nilai-nilai luhur budaya. Budaya masyarakat sebagai sumber daya kearifan lokal tampaknya hanya sekadar formalitas. Generasi penerus bangsa tidak mampu memahami kearifan lokal dan kurang kreatif dalam upaya pelestariannya. Untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari perkembangan global dan pergeseran nilai  tersebut, maka masyarakat adat daerah berkewajiban mengembalikan jati diri dengan cara menggali dan memaknai nilai yang berasal dari budayanya sendiri. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik meneliti kearifan lokal yang terdapat dalam lagu Banjar yang merupakan salah satu khazanah kebudayaan bangsa, dan juga sebagai bentuk usaha mengembalikan kesadaran serta meningkatkan jati diri bangsa agar lestrari sehingga tidak kehilangan makna dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

           Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi kearifan lokal dan filosofi yang terdapat dalam syair lagu Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah lagu-lagu Banjar, sedangkan data penelitian adalah lirik-lirik lagu Banjar berupa kata, frasa, dan ungkapan yang mengandung kearifan lokal masyarakat Banjar. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, studi pustaka dan wawancara.

            Berdasarkan hasil analisis dari beberapa lagu Banjar yang diteliti terdapat kearifan lokal masyarakat Banjar diantaranya kearifan lokal pada arsitektur rakyat atau bangunan berupa rumah Bubungan Tinggi dan Rumah Lanting, kearifan lokal makanan rakyat berupa Soto banjar,  kearifan lokal tarian rakyat berupa tari Baksa kambang dan alat musik Kuriding, kearifan lokal alat transportasi rakyat berupa Jukung Tiung,  kearifan lokal sistem mata pencaharian rakyat bahuma surung, kearifan lokal berupa mitos dan pamali sanja kuning, kearifan lokal berupa semboyan atau motto kayuh Baimbai, serta kearifan lokal adat istiadat seperti bapukung, batimung, bapupur dingin, dan manginang.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI