DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | Representasi Keluarga Pesantren pada Novel "Perempuan Berkalung Sorban" Karya Abidah El Khalieqy | |
PENGARANG | : | AULIA RAHMAH | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2021-07-07 |
ABSTRAK
Rahmah, Aulia. 2020. Representasi Keluarga Pesantren pada Novel “Perempuan Berkalung Sorban” Karya Abidah El Khalieqy. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: (1) Dr. Sabhan, M.Pd.; (II) Faradina, M.Pd.
Kata kunci: representasi, keluarga pesantren, novel, sosiologi sastra
Novel ini menceritakan tentang kehidupan dalam keluarga pesantren dan kehidupan dalam pondok pesantren. Penelitian ini mengkaji representasi keluarga pesantren pada novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur pembangun berupa unsur intrinsik dan mendeskripsikan representasi keluarga pesantren pada novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy berdasarkan kajian sosiologi karya sastra.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini ialah novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Data penelitian ini ialah kata dan kalimat. Teknik pengumpulan data berupa teknik baca dan teknik catat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua temuan, yaitu: pertama, unsur pembangun atau unsur intrinsik yang terdiri dari: (a) tema, yakni kesetaraangender (emansipasiperempuan); (b) tokoh dan penokohan, yakni Anisa; berkarakter sabar, cantik, cerdas, tangguh, dan kritis. Khudhori; berkarakter sabar, berwawasan luas, cerdas, dan bijak. Kiai Hanan; berkarakter kolot, kasar, dan egois. Hajjah Mutmainah; berkarakter penyayang, perhatian, dan penurut. Rizal dan Wildan; berkarakter jahil, nakal, usil, dan pendiam. Mbak May; berkarakter sabar, bijaksana, dan cantik. Samsudin; berkarakter biadab, kasar, jahat, iri, dan dengki. Mbak Kalsum; berkarakter sabar dan mata duitan. Mbak Maryam; berkarakter kritis, cerdas, baik, dan berwibawa. (c) alur, yakni alur maju; (d) latar, yakni latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Kedua, keluarga pesantren yang terdiri dari mendidik anak, mengelola pesantren, pemikiran luas, menuntut ilmu, ketidakadilan gender, perjodohan antar sahabat, kebiasaan setempat, dan pernikahan antar keluarga.
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI