DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kemampuan Menulis Cerita Fantasi Peserta Didik Kelas VII-D SMP Negeri 15 Banjarmasin
PENGARANG:NABILA IKA SANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-07


ABSTRAK

Santi, Nabila Ika. 2021. Kemampuan Menulis Cerita Fantasi Peserta Didik Kelas VII-D SMP Negeri 15 Banjarmasin. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.; (II) Ahsani Taqwiem, M.Pd.

Kata kunci: pembelajaran, kemampuan menulis, cerita fantasi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil kemampuan menulis cerita fantasi peserta didik Kelas VII-D SMP Negeri 15 Banjarmasin. Cerita fantasi merupakan cerita fiksi yang menghadirkan dunia khayal atau imajinatif yang diciptakan oleh pengarang. Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menulis cerita fantasi peserta didik berdasarkan aspek judul, orientasi, komplikasi, resolusi, orisinalitas ide, dan kreativitas pengembangan cerita.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif. Data penelitian berupa kata-kata atau kalimat yang diperoleh dari karangan peserta didik. Hasil penelitian ini dihitung dengan persentase berdasarkan kemampuan menulis cerita fantasi peserta didik. Sumber data penelitian ini berjumlah 20 orang peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan memahami, mengelompokkan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa kemampuan menulis cerita fantasi peserta didik yang memenuhi kriteria baik: ada 12 (60%) orang pada aspek judul; ada 19 (95%) orang pada aspek orientasi; ada 7 (35%) orang pada aspek komplikasi; ada 13 (65%) orang pada aspek resolusi; ada 6 (30%) orang pada aspek orisinalitas ide; ada 9 (45%) orang pada aspek kreativitas pengembangan cerita.

Berdasarkan seluruh aspek yang telah diteliti, peserta didik SMP Negeri 15 Banjarmasin yang tergolong terampil ada 4 (20%) orang; peserta didik yang tergolong cukup terampil ada 4 (20%) orang; dan peserta didik yang tergolong kurang terampil ada 12 (60%) orang. Berdasarkan hasil penelitian, pendidik diharapkan lebih merangsang peserta didik agar lebih aktif dalam bertanya dan mengajukan pendapat. Pendidik dapat lebih memperhatikan instrumen dalam kegiatan pembelajaran agar keterampilan peserta didik lebih terukur.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI