DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PRARANCANGAN PABRIK ASETOSAL DARI ASAM SALISILAT, ASETAT ANHIDRAT DAN KALSIUM OKSIDA DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 2300 TON/TAHUN
PENGARANG:HANNA NOVIYANTI SILITONGA-095
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-08


Asam asetilsalisilat atau asetosal adalah senyawa organik dengan rumus C9H8O4. Senyawa ini dihasilkan dari reaksi esterifikasi asam salisilat dan asetat anhidrat. Produk turunan dari asam salisilat ini digunakan dalam bidang farmasi sebagai obat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Perancangan pabrik asetosal ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2026 dengan kapasitas 2300 ton/tahun. Asetosal dibuat melalui reaksi esterifikasi antara asam salisilat dan asetat anhidrat dengan perbandingan stoikiometri tertentu bersama dengan kalsium oksida. Pembuatan asetosal diawali dengan mengumpankan asam salisilat, asetat anhidrat dan kalsium oksida ke dalam reaktor tangki berpengaduk (batch) pada kondisi suhu dijaga 70 oC tekanan 1 atm, dengan lama waktu reaksi 30 menit. Produk berupa slurry yang keluar dari reaktor masuk ke filter. Produk keluaran dari filter dialirkan ke crystallizer untuk diperoleh padatan berupa kristal, untuk memisahkan mother liquor dan kristal asetosal maka dialirkan ke centrifuge. Kristal basah dikeringkan agar didapat asam asetilsalisilat (asetosal) dalam bentuk powder dengan kemurnian 98% berat. Kristal hasil keluaran rotary dryer kemudian diangkut menuju ball mill untuk dihaluskan, lalu hasil keluaran diteruskan menuju screen untuk menyeragamkan ukuran kristal. Produk akhir siap di-packing yang selanjutnya dibuat tablet pada industri farmasi. Yield dari proses ini diperkirakan mencapai 98- 99%. Pabrik Asetosal berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line and staff. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 144 orang. Berdasarkan analisa ekonomi didapatkan Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 25,74 % dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 16,70 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,8 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 3,7 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 42% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22%. Berdasarkan pertimbangan hasil analisa ekonomi tersebut, maka pabrik Asetosal dengan kapasitas 2.300 ton/tahun memungkinkan untuk dilanjutkan ke tahap perancangan

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI