Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penyebab kendala sebenarnya pada proyek pembangunan instalasi saluran air sump dan lumpur di km 70 HW PT Adaro Indonesia. Studi dilakukan dengan mengidentifikasi objek yang diteliti, selanjutnya dilakukan pengumpulan dokumen dan literatur. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara. Responden dipilih dengan asumsi pernah terlibat atau mengerjakan proyek instalasi saluran air sump dan lumpur. Data kemudian diuji dan setelah dinyatakan valid dan reliabel kemudian di analisa dengan metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis).

Hasil penelitian didapatkan 3 item yang menjadi faktor dominan risiko proyek yaitu risiko kegagalan proyek dikarenakan perubahan-perubahan dalam perencanaan dan spesifikasi (RPN 706,90), Risiko kegagalan proyek dikarenakan tidak terdapatnya penalti keterlambatan proyek (RPN 633,70), Risiko kegagalan proyek dikarenakan keterlambatan pengiriman material ke site (RPN 436,67).

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka selanjutnya dilakukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan rekomendasi mitigasi sebagai strategi untuk meminimalkan potensi risiko kegagalan proyek. Strategi mitgasi risiko yang diusulkan yaitu dengan perencanaan yang matang dengan dilakukan observasi sesuai dengan kondisi aktual lapangan, menggunakan pihak ketiga (konsultan perencana) yang profesional/berkompeten dalam pembuatan perencanaan dan desain, menggunakan metode Procrument Road  berupa Desain and Build diberlakukan kontrak mengikat antara pelaksana dan owner, memasukan dalam dokumen kontrak terkait dengan skema penalti yang harus di terima vendor apabila proyek mengalami keterlambatan atau kegagalan, menerapkan stok material batu kali lebih banyak pada pekerjaan bronjong dan menerapkan pemilihan supplier batu kali lebih dari 1.