Latar belakang: Karies merupakan permasalahan rongga mulut terbesar di Indonesia. Karies disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena adanya mikroorganisme. Mikroorganisme yang paling berperan dalam pembentukan awal karies adalah Streptococcus mutans. S. mutans berperan dalam kolonisasi awal dan berperan dalam sintesis glucan yang dapat menghasilkan extraceluller polymer substance (EPS) yang berperan sebagai matriks yang melindungi biofilm dari senyawa antibakteri dan sebagai penyedia kerangka biofilm. Perawatan alternatif yang dapat digunakan adalah dengan gel ekstrak batang pisang mauli yang dapat berperan sebagai antibiofilm karena memiliki senyawa fitokimia utama berupa isoleucine dan cinnamic acid, serta metabolit sekunder berupa tannin, saponin dan alkaloid. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh antibiofilm gel ekstrak batang pisang mauli (Musa acuminata)dan chlorhexidine gel 0,2% selama 18 jam inkubasiterhadap penghambatan pertumbuhan massa biofilm berupa penurunan jumlah persentase massa biofilm yang tersisa dan peningkatan jumlah persentase penurunan massa biofilm pada pembentukan biofilm bakteri Streptococcus mutanspenyebab karies gigi. Metode: Uji penghambatan biofilm diamati dengan mengobservasi massa biofilm Streptococcus mutans yang diberi larutan kristal violet 0,1% dengan menghitung nilai optical density (OD) menggunakan microplate reader us. Hasil: Nilai OD yang telah didapatkan kemudian dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan dan didapatkan hasil berupa penurunan jumlah persentase massa biofilm yang tersisa dan peningkatan jumlah persentase penurunan massa biofilm pada pembentukan biofilm bakteri Streptococcus mutans.Kesimpulan: Terdapat pengaruh gel ekstrak batang pisang mauli terhadap massa biofilm Streptococcus mutans.