DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | HUBUNGAN STRES TERHADAP KEJADIAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWA PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
PENGARANG | : | ANITA FITRIANI | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2021-07-10 |
Latar Belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan lesi berbentuk ulser berwarna putih kekuningan terjadi di mukosa mulut. Prevalensi SAR di dunia diperkirakan rata-rata berkisar sebesar 20% dari total populasi dunia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 untuk prevalensi SAR tercatat sebanyak 8,0% dari seluruh masalah kesehatan mulut di Indonesia. Faktor penyebab SAR terdiri dari genetika, alergi, stres, trauma (luka di mulut) dan ketidakseimbangan hormon. Faktor predisposisi SAR di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin menunjukkan dari 66% kasus SAR, 34,3% didominasi oleh stres. Tingkat stres mahasiswa jurusan kedokteran gigi lebih tinggi dari pada jurusan lain. Mahasiswa kedokteran gigi memiliki tingkat stres dengan skor 31 sedangkan jurusan lain hanya memiliki skor 27-28. Tujuan: Menganalisis hubungan stres pada mahasiswa profesi Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat terhadap kejadian SAR. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 57 mahasiswa profesi FKG ULM. Pemeriksaan SAR menggunakan kuesioner dan pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Perceived Stres Scale (PSS). Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Menunjukkan tingkat stres yang paling banyak diderita oleh responden adalah tingkat sedang dengan presentase sebesar 44%, sedangkan untuk kejadian SAR dengan hasil positif lebih banyak dialami oleh responden dengan presentase 70,2%.Hasil analisis dengan menggunakan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres terhadap SARpada mahasiswa profesi FKG ULM dengan nilai signifikansi sebesar 0,01 (p<0,05). Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat stres yang dialami akan meningkatakan resiko timbulnya SAR.
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI