Latar Belakang: Penyakit gigi pada masyarakat sering disebabkan karena infeksi jaringan pulpa. Riskesdas (2018) juga menyebutkan infeksi gigi dan mulut memiliki prevalensi 37,057%. Enterococcus faecalis merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi saluran akar. Memiliki kemampuan adaptasi dan pertahanan kuat pada infeksi saluran akar dengan adanya faktor virulensi dan kemampuan membentuk biofilm. Perawatan endodotik merupakan perawatan yang dapat     dilakukan untuk merawat infeksi jaringan pulpa. Bahan yang dapat digunakan  untuk irigasi dalam perawatan saluran akar adalah Chlorhexidine gluconate dengan  konsentrasi 2%. Memiliki toksisitas rendah dan tidak menyebabkan erosi yang dapat mengiritasi jaringan periapikal tetapi kurang dapat melarutkan jaringan   nekrotik dan menghilangkan biofilm. Ramania merupakan salah satu tanaman obat asal Kalimantan. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun ramania seperti triterpenoid, fenol, flavonoid, steroid, saponin, alkaloid dan tannin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan: Mengukur dan menganalisis efektivitas antibakteri ekstrak daunramania (Bouea macrophylla Griff) terhadap     pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Metode: True Experimental dengan   desain post test only with control group dan mempunyai 4 kelompok perlakuan dengan 14 kali pengulangan. Penelitian ini menggunakan metode dilusi cair dan padat untuk mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Analisis data menggunakan metode One Way ANOVA, Post Hoc Bonferroni, Kruskal Wallis dan Post hoc Mann Whitney. Hasil:Berdasarkan nilai rata-rata dan analisis data dapat diketahui KHM pada ekstrak daun ramania terdapat pada konsentrasi 10% dan KBM pada konsentrasi 30%. Kesimpulan: Ekstrak daun ramania efektif dalam menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.