ABSTRAK

UJI FITOKIMIA KUANTITATIF EKSTRAK ETANOL

KULIT LIMAU KUIT (Citrus hystrix)

KONSENTRASI 100%

Ariany Ainun Habibah, Maharani Laillyza Apriasari, Yusrinie Wasiaturrahmah

Latar Belakang: Limau kuit merupakan jeruk lokal khas Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjar biasa menggunakan perasan daging buah limau kuit sebagai bumbu atau penambah rasa pada masakan. Penggunaan daging buah yang beragam oleh masyarakat menimbulkan penumpukan limbah kulit buah yang meningkat. Kulit buah limau kuit mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, steroid dan triterpenoid yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan obat dalam penyembuhan luka. Oleh karena itu, untuk memperkuat pemanfaatan potensi tersebut diperlukan uji fitokimia kuantitatif untuk mengetahui kadar dari tiap senyawa pada kulit limau kuit. Tujuan: Menganalisis hasil uji fitokimia kuantitatif ekstrak etanol kulit limau kuit konsentrasi 100%. Metode: Penelitian non eksperimental dengan pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar total saponin sebesar 256,59 mg/ml, tanin sebesar 0,13 mg/ml, flavonoid sebesar 97,58 mg/ml, alkaloid sebesar 270,65 mg/ml, steroid sebesar 21,81 mg/ml, dan triterpenoid sebesar 899,13 mg/ml. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit limau kuit konsentrasi 100% menunjukkan kadar senyawa saponin sebesar 256,59 mg/ml, tanin sebesar 0,13 mg/ml, flavonoid sebesar 97,58 mg/ml, alkaloid sebesar 270,65 mg/ml, steroid sebesar 21,81 mg/ml, dan triterpenoid sebesar 899,13 mg/ml. Senyawa dengan kadar tertinggi adalah triterpenoid (899,13 mg/ml), alkaloid (270,65 mg/ml), dan saponin (256,59 mg/ml).

Kata kunci: gravimetri, kulit limau kuit, spektrofotometri uv-vis, uji fitokimia kuantitatif