DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kemampuan Styrofoam Modifikasi Sebagai Imobilisasi Pada Manekin Untuk Fraktur Tulang Ekstremitas Atas (Radius Ulna)
PENGARANG:NADILLA SHINTA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-13


 

Kemampuan Styrofoam Modifikasi

Sebagai Imobilisasi Pada Manekin Untuk

Fraktur Tulang Ekstremitas Atas (Radius Ulna)

 

Nadilla Shinta*, Abdurahman Wahid2, Oski Illiandri3

ProgramStudiIlmuKeperawatan,FakultasKedokteranUniversitasLambungMangkurat,JlnA.YaniKm36,00Banjarbaru, KalimantanSelatan, Indonesia70714

Email korespondensi: nadillaashinta@gmail.com

Abstract

These limb fractures often occur on the job, and if the delayed examination can make fracture reduction difficult because it forms the initial case in 7 to 10 days, it is difficult to manipulate, treating with appropriate fracture reduction. The general objective of this study is to measure the ability of Styrofoam as immobilization in upper limb fractures. This study used pre-experimental methods and a one-shot case study design. This research design has one group used to give treatment, and then the results are observed. (X) the independent variable that is given treatment (O) the dependent variable to be observed. Within 60 minutes, there was one drop in the position of Styrofoam. The initial position of the installation is 180 ? before the load is hung, when the load is attached, the initial minute of installation remains in the 180 positions, in the first 10 minutes, it is still at 180, and in the second 10 minutes there is a decrease in the tilt position to 178, then at the third 10 minutes until 10 minutes to 6 still in 178 ? positions. it can be seen from the total decrease in all measurement minutes, namely only one decrease in position, namely 2? within 60 minutes of the measurement. There was a 2? degree of slope deviation during the study, which lasted for 60 minutes with an initial position of 180 ° and the final result of 60 minutes, namely 178 °. Styrofoam uses for ambulance calls with the 1st category response time where the total time needed is 7-15 minutes.

Key words: Immobilization of upper limb fracture

Abstrak

Fraktur ekstremitas ini sering terjadi di pekerjaan, dan apabila tertunda nya pemeriksaan bisa membuat reduksi fraktur akan sulit dikarenakan membentuk kasus awal dalam 7 sampai 10 hari maka sulit dimanipulasi, terapi dengan reduksi fraktur yang tepat. Tujuan umum penelitian ini yaitu ingin mengukur kemampuan styrofoam sebagai imobilisasi pada fraktur ekstremitas atas. Penelitian ini memakai metode pre-experimental dan desain one shot case study. Desain penelitian ini mempunyai satu kelompok yang digunkan dalam penelitian untuk diberikan perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya. ( X ) variabel independen yang diberikan perlakuan ( O ) variabel dependen yang akan dilakukan observasi.Dalam waktu 60 menit terjadi satu kali penurunan posisi dari styrofoam. Posisi awal pemasangan yaitu 180? sebelum digantungkan beban, saat dipasangkan beban nol menit awal pemasangan tetap berada di posisi 180?, pada 10 menit pertama masih tetap berada di 180?, dan  pada 10 menit ke dua terjadi penurunan posisi kemiringan menjadi 178?, kemudian pada 10 menit ketiga sampai 10 menit ke 6 masih tetap dalam posisi 178?. Sehingga terlihat dari total penurunan di semua menit pengukuran yaitu hanya terjadi penurunan posisi sebanyak satu kali yaitu 2?  dalam waktu 60 menit pengukuran dilakukan.Terdapat defiasi derajat kemiringan sebanyak 2? selama penelitian berjalan dalam waktu 60 menit dengan posisi awal 180? dan hasil akhir pengukuran selama 60 menit yaitu 178?. Penggunaan styrofoam dapat digunakan untuk panggilan ambulan dengan response time ketegori ke-1 dimana total waktu yang di perlukan yaitu 7-15 menit.

 

Kata kunci : Imobilisasi fraktur ekstremitas atas

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI