DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ADAT BANJAR
PENGARANG:ROHMIYATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-16


Rohmiyati. 2021. Kesantunan Berbahasa dalam Adat Banjar Baantaran Jujuran. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Lambung Mangkurat. Pembimbing: (1) Prof. Dr. H. Jumadi, M. Pd. (II) Dr. H. Moh. Fatah Yasin, M.Pd.

Kata Kunci: kesantunan berbahasa, adat Banjar, baantaran jujuran

Budaya Banjar baantaran jujuran merupakan tradisi Banjar yang perlu dilestarikan. Penerapan kesantunan dalam tradisi adat ini sangat penting karena tujuan pelaksanaan adat Banjar baantaran jujuran adalah menjalin silaturrahmi. Oleh karena itu, penulis memilih judul penelitian Kesantunan Berbahasa dalam Adat Banjar "Baantaran Jujuran".

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Data yang dikumpulkan adalah data yang berbentuk tuturan. Data tuturan tersebut merupakan kalimat-kalimat yang ada dalam rekaman peristiwa tradisi Banjar baantaranjujuran, data tersebut kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan untuk dikaji wujud, strategi, dan fungsi kesantunan yang ada di dalamnya.

   Wujud kesantunandalam penelitian ini mengacu pada teori kesantunan berbahasa Leech yang dijabarkan menjadi enam maksim yaitu terdapat 9 buah maksim kebijaksanaan; 5 buah maksim penerimaan;5 buah maksimkemurahan;8 buah maksim kerendahan hati; 16 buah maksim pemufakatan  dan 10 maksim kesimpatian.

Strategi kesantunan positif sebanyak 10 strategi (1) memberikan perhatian (2) membesar-besarkan simpati, (3) menggunakan penanda identitas (bentuk sapaan, dialek, jargon, atau slang), (4) mencari persetujuan dengan mengulang sebagian atau seluruh ujaran, (5) menunjukkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan, (6) memasukkan lelucon, (7) menyatakan paham keinginan petutur, (8) memberikan tawaran atau janji, (9) menunjukkan sikap optimis, (10) memberikan pertanyaan atau meminta alasan.

            Strategi kesantunan negatif yang ditemukan sebanyak 7 strategi yaitu, (1) menggunakan tuturan tidak langsung, (2) menggunakan pagar, (3) menunjukkan sikap pesimis, (4) meminimalkan beban pemaksaan, (5) memberikan penghormatan, (6) meminta maaf, (7) menyatakan tindakan lawan tutur sangat berharga bagi penutur.

Fungsi kesantunan yang ditemukan yaitu fungsi menyatakan (deklaratif), fungsi menanyakan (interogatif), fungsi menyuruh (imperative) termasuk fungsi melarang, fungsi meminta maaf dan fungsi mengkritik.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI