Salah satu masalah yang hampir setiap tahun timbul sejak tahun 1997 di Indonesia adalah terbakarnya lahan dan hutan, terutama pada area yang sering timbul titik api yaitu pulau Kalimantan dan Sumatera. Dimana hutan serta lahan merupakan sumber energi yang sangat berpotensi digunakan untuk pembangunan nasional. Dimana pada tahun 1997/1998 dikategorikan sebagai bencana nasional. Gambut yang mengandung bahan bakar (humus) sampai bagian bawah permukaan, akibatnya api pada lahan gambut menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat.dan terdeteksi, yang menyebabkan timbulnya asap tebal dan debu yang biasanya berlangsung lama. Pemerintah berusaha melindungi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan namun belum memberikan hasil yang optimal, karena upaya pemerintah saat ini cenderung reaktif atau lebih kepada penanganan kebakaran hutan dan lahan setelah itu terjadi. Maka dibuat penelitian yang bertujuan untuk memprediksi jumlah titik api pada lahan gambut Kalimantan menggunakan model Zero-Inflated Poisson Regression yang didapatkan yaitu hasil RMSE sebesar 12.68857754044952, Kotak 2 hasil RMSE sebesar 10.04987562112089, Kotak 3 hasil RMSE sebesar 11.532562594670797 dan Kotak 4 hasil RMSE sebesar 16.401219466856727.