Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang kompleks dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing secara global. Pada pembelajaran matematika hendaknya melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yang salah satunya adalah kreatif. Namun, kenyataannya masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka karena bahan ajar yang digunakan guru belum mendukung. Ditambah lagi dalam keadaan pembelajaran daring (dalam jaringan) di masa pandemi yang membuat interaksi guru dan peserta didik semakin sulit. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah melalui penggunaan bahan ajar yang tepat yaitu bahan ajar yang mampu menunjang pembelajaran daring serta menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKPD berbasis masalah open ended pada materi trigonometriuntuk menunjang pembelajaran daring dan diharapkan mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik kelas X karena adanya masalah open ended yang diberikan dalam LKPD. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode R&D (Research and Development) dengan model 4-D oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel. Tahapan penelitian ini dilakukan hanya pada tahap define, design, dan develop. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar validasi serta angket respon guru dan peserta didik. Validasi dilakukan oleh tiga orang ahli dan angket respon diuji responkan kepada lima orang guru serta lima orang peserta didik. Data yang didapat akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat dari saran-saran validator untuk perbaikan produk. Sedangkan data kuantitatif didapat dari skor yang diperoleh pada lembar validasi dan angket respon guru dan peserta didik. Skor yang didapat dari lembar validasi adalah 88,14 %  dengan kriteria sangat valid. Sedangkan skor yang didapat dari angket respon guru adalah jumlah guru yang nilainya masuk pada kategori praktis lebih dari jumlah guru yang nilainya masuk pada kategori tidak praktis dan skor yang didapat dari angket respon peserta didik adalah jumlah peserta didik yang nilainya masuk pada kategori terbaca lebih dari jumlah peserta didik yang nilainya masuk pada kategori tidak terbaca. Artinya LKPD memenuhi kriteria kepraktisan dan keterbacaan.