Materi kimia yang bersifat non algoritmik akan menjadi pembelajaran bermakna jika diajarkan dengan metode pembelajaran yang sesuai. Berdasarkan latar belakang, dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran discovery-inquiry terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis dan self-efficacy peserta didik pada materi hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis, (2) perbedaan self-efficacy. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental design) dengan menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design yang melibatkan dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas PMIA 3 sebagai kelas kontrol dan PMIA 2 sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 3 Banjarmasin. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk keterampilan berpikir kritis dan non tes untuk self-efficacy. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry terbimbing dengan model pembelajaran konvensional pada materi hidrokarbon setelah diberi perlakuan dengan harga thitung > ttabel (3.63 > 2.00), (2) terdapat perbedaan self-efficacy yang signifikan antara peserta didik yang  menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry terbimbing dengan model pembelajaran konvensional pada materi hidrokarbon setelah diberikan perlakuan dengan harga thitung > ttabel (2.20 > 2.00).