Dalam rangka mencegah penyebaran corona virus diasease (COVID-19) pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Banjarmasin menerapkan pembelajaran daring. Pembelajaran daring menggunakan aplikasi WhatsApp dan Google Clasroom. Pada saat pelaksanannya terdapat beberapa kendala, diantaranya peserta didik terlambat hadir dalam proses pembelajaran, tidak mempunyai handphone sehingga mengalami kesulitan untuk ikut pembelajaran, kuota internet yang terbatas, dan beberapa peserta didik yang membantu orang tua bekerja.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran daring di SMA Negeri 10 Banjarmasin dan efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar peserta didik SMA Negeri 10 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi peserta didik 90 orang dan sampel 73 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, angket, dan wawancara. Analisis data menggunakan paired sample t test.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan hasil belajar peserta didik sebagaimana hasil analisis mean semester 2 kelas X (tatap muka) sebesar 81.08, sedangkan semester 1 kelas XI (daring) sebesar 80.28. Diperkuat hasil analasis uji t dengan t_hitung yaitu 1.747 > t_tabel 1,667.

Simpulan hasil penelitian, pembelajaran daring belum efektif dalam penerapannya karena terdapat penurunan dan perbedaan nyata antara hasil belajar pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.