Pada aspek proses pembelajaran, nampaknya belum banyak pendidik yang menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan proses berpikir kritis. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil observasi dan diskusi dengan pendidik Biologi yang mengajar di kelas VII SMPN 4 ALALAK BATOLA, diketahui bahwa pendidik masih menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Selama ini pendidik kurang memberdayakan aktivitas dan hasil belajar secara optimal khususnya pada materi sistem tata surya. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah Model Inkuiri efektif terhadap hasil belajar siswa yang digunakan pada materi Sistem Tata Surya di SMPN 4 Alalak Batola. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes (pretest dan posttest) serta dilakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa selama pembelajaran berlangsung. Teknik analisis yang digunakan yakni pertama, uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan pretest dan postest masing-masing kelas. Kedua, Uji t tidak berpasangan untuk mengetahui perbedaan postest kedua kelas. Ketiga, uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan model pembelajaran inkuiri dengan keterampilan literasi informasi siswa. Adapun hasil pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry) ini dapat dilihat pada analisis hipotesis yaitu Thitung lebih besar dibandingkan Ttabel yaitu 4,67 ≥ 2,04, artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga, data dikatakan signifikan dan terbukti pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry) mampu meningkatan hasil belajar peserta didik.