Jamur tiram memiliki prospek yang baik dan banyak diminati oleh masyarakat, sehingga banyak pelaku usaha kecil hingga besar yang mulai mengembangkan usaha budidaya jamur tiram. Karena semakin banyaknya pembudidaya jamur tiram maka produksi jamur tiram akan semakin meningkat sehingga semakin banyak pula limbah baglog yang dihasilkan. Limbah baglog jamur tiram yang tidak dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran lingkungan, dan juga dapat menjadi sumber pencemaran bagi jamur tiram yang dibudidayakan. Pengomposan merupakan salah satu alternatif pengelolaan Limbah Baglog Jamur Tiram. Namun kompos juga harus berkualitas baik, kualitas kompos dapat ditentukan baik dari sifat fisik maupun kimia dari kompos tersebut. Mengingat pentingnya kualitas kompos, kompos harus mengacu pada kriteria standar yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik (suhu, aroma dan warna) dan kimia (pH, C-organik, N-total, rasio C/N, P-total, K-total) kompos limbah baglog jamur tiram dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) kompos no. 19-7030-2004 dari sampah organik rumah tangga, serta uji daya kecambah untuk mengetahui kematangan kompos. Metode yang digunakan adalah kualitatif (survei) dan kuantitatif (analisis laboratorium) dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kompos limbah baglog jamur tiram telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) No.19-7030-2004, dimana parameter kompos telah memenuhi SNI yaitu suhu air tanah, warna coklat kehitaman, bau seperti tanah, organik-C 14,38 %, N 0,74%, rasio C/N 19,43, P 0,50%, K 8,08%, dan uji perkecambahan terpenuhi sebagai kompos matang.