Latar Belakang:Gingivitis merupakan proses inflamasi yang mengenai jaringan gingiva. Gingivitis dapat disebabkan oleh akumulasi bakteri dalam plak. Invasi bakteri pada jaringan periodontal dapat menyebabkan terjadinya peningkatan infiltrasi inflamasi, terutama oleh sel neutrofil ke jaringan. Perawatan gingivitis dapat dilakukan dengan pemberian obat kumur seperti klorheksidin. Klorheksidinmerupakan obat kumur gold standard untuk perawatan penyakit periodontal yang dapat berperan sebagai antiinflamasi. Penggunaan klorheksidin dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping yang cukup merugikan. Oleh karena itu, diperlukannya alternatif bahan yang lebih aman. Kebutuhan dan konsumsi ikan haruan yang tinggi oleh masyarakat menyisakan limbah sisik.Sisik ikan  mempunyai kandungan kitin yang apabila dideasetilasi akan menghasilkan kitosan yang dapat berperan sebagai antiinflamasi. Tujuan: Menganalisis pengaruh kitosan sisik ikan haruan terhadap jumlah sel neutrofil pada tikus wistaryang diinduksi gingivitis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian True experimental dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 36 tikus wistar jantan yang terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil: Kitosan sisik ikan haruan dapat meningkatkan jumlah sel neutrofil di hari ke-1 dan menurunan jumlah sel neutrofil di hari ke-3 pada tikus wistar yang diinduksi gingivitis. Kesimpulan: Kitosan sisik ikan haruan terbukti dapat berperan sebagai antiinflamasi dan proinflamasi.