INTISARI

Judul dalam penelitian ini adalah “Strategi Bertahan Hidup Karyawan PT Borneo Raya Utama Perkasa Pasca Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Akibat Pandemi Covid 19 di Kota Banjarmasin”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja karena mengalami kebangkrutan akibat adanya pandemi Covid 19. Data dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Banjarmasin tahun 2020 menunjukan perusahaan yang paling banyak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja adalah PT Borneo Raya Utama Perkasa. Korban Pemutusan Hubungan Kerja otomatis kehilangan pekerjaan, sehingga mereka kesulitan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu korban PHK PT Borneo Raya Utama Perkasa memerlukan strategi agar tetap bisa bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi bertahan hidup karyawan PT Borneo Raya Utama Perkasa pasca Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT Borneo Raya Utama Perkasa yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja akibat pandemi covid 19 di Kota Banjarmasin yang berjumlah 20 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi di lapangan dan penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan studi dokumen.

Hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari 6 variabel strategi bertahan hidup karyawan PT Borneo Raya Utama Perkasa pasca PHK akibat pandemi covid 19 di Kota Banjarmasin, strategi yang paling banyak dilakukan adalah strategi survival dengan indikator mengontrol pendapatan dan pengeluaran. Responden berusaha mengatur kebutuhan disesuaikan dengan penghasilan yang diperoleh guna menutupi kebutuhan subsisten keluarga dengan membatasi semua tindakan pengeluaran.

Kata Kunci: Strategi, Bertahan Hidup, Pemutusan Hubungan Kerja

ABSTRACT

The title of this research is "Survival Strategy for PT Borneo Raya Utama Perkasa Employees Post Termination of Employment (PHK) Due to the Covid 19 Pandemic in Banjarmasin City". This research was motivated by the number of companies that terminated their employment due to bankruptcy due to the Covid 19 pandemic. Data from the Manpower Office of Banjarmasin City in 2020 showed that the company that did the most layoffs was PT Borneo Raya Utama Perkasa. Victims of termination of employment automatically lose their jobs, so they find it difficult to make ends meet. Therefore, the victims of the layoffs of PT Borneo Raya Utama Perkasa need a strategy in order to survive. This study aims to identify survival strategies for employees of PT Borneo Raya Utama Perkasa after Termination of Employment (PHK) due to the Covid-19 pandemic in Banjarmasin City.

The method used in this research is descriptive quantitative method. The population and sample in this study were employees of PT Borneo Raya Utama Perkasa who were victims of termination of employment due to the COVID-19 pandemic in Banjarmasin City, totaling 20 people. Determination of the number of samples in this study using a total sampling technique. The types of data used in this study are primary data and secondary data. Primary data were obtained through field observations and questionnaires. Secondary data obtained from literature study and document study.

From the results of the research and discussion, it can be concluded that of the 6 variables of survival strategies for PT Borneo Raya Utama Perkasa employees after being laid off due to the COVID-19 pandemic in Banjarmasin City, the most widely used strategy is the survival strategy with indicators controlling income and expenditure. Respondents try to adjust the needs according to the income earned in order to cover the subsistence needs of the family by limiting all expenditure actions.

Keywords: Strategy, Survival, Termination