Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mendorong seorang individu yang cakap dan sikap mental yang dapat diandalkan untuk masyarakat tidak terkecuali dengan peserta didik tunagrahita. Penelitian ini dilakukan terhadap peserta didik tunagrahita yang mengalami hambatan kognitif. Peserta didik kesulitan dalam menerima pembelajaran khususnya matematika seperti penjumlahan. Sesuai permasalahan di atas maka peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan dengan media pohon hitung terhadap kemampuan operasi hitung penjumlahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis quasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series design yaitu desain yang hanya menggunakan satu kelompok atau individu subjek yang sama. Desain ini membandingkan kinerja subjek dalam variabel bebas yang diobservasi terus menerus antara sebelum dan sesudah menerima perlakuan. Pada penelitian ini diberikan tes awal (pretest) yaitu dilakukan sebanyak empat kali sebelum diberikan treatment, selanjutnya pemberian treatmen menggunakan pohon hitung sebanyak lima kali treatmen, dan setelah itu dilakukan tes akhir (posttest) sebanyak empat kali setelah diberikan treatmen. Subjek pada penelitian ini adalah enam peserta didik tunagrahita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil pada penelitian ini ditunjukkan dari hasil tes kemampuan akhir peserta didik (posttest) lebih tinggi dibandingkan pada hasil tes sebelumnya di berikan treatment (pretest). Perolehan nilai rata-rata pada pretes yaitu O? = 17,33, O? = 16,17, O? = 17,83, O? = 17,83, dan perolehan nilai rata-rata pada posttest yang mengalami peningkatan yaitu antara lain O? = 50, O? = 50, O? = 52, O? = 55,33. Dapat dilihat dari hasil perolehan nilai rata-rata posttest yang meningkat.