Batu bara adalah bahan bakar fosil yang merupakan sumber energi terpenting untuk pembangkit listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Indonesia, Afrika Selatan dan Kolombia merupakan negara berkembang yang menjadi salah satu eksportir batu bara terbanyak di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing ekspor komoditas batu bara pada tiga negara berkembang yaitu Indonesia, Afrika Selatan dan Kolombia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode selama lima belas tahun yaitu tahun 2004 – 2018. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Balassa Index atau Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil perhitungan RCA menunjukkan bahwa Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif jika dibandingkan dengan Afrika Selatan, namun Indonesia memiliki keunggulan komparatif jika dibandingkan dengan Kolombia. Berdasarkan analisis ISP menunjukkan ketiga negara berkembang tersebut memiliki daya saing yang kuat dan cenderung menjadi negara pengeskpor komoditas batu bara. Untuk meningkatkan daya saing ekspor batu bara di pasar Internasional diperlukan pengembangan industri atau hilirisasi (mengubah bahan mentah menjadi barang jadi) menggunakan teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan nilai jual batu bara dan mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional, baik dari segi harga maupun kualitas.