DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SENI TARI GIRING – GIRING MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS V SDN BAWAH LAYUNG
PENGARANG:HARTOMO
PENERBIT:FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TANGGAL:2018-02-19


Kata kunci: Minat belajar, Seni Tari, Giring-Giring, Think-Pair-Share.


Hasil belajar siswa kelas V SDN Bawah Layung tahun pelajaran 2016/2017
pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dengan materi Tari
Giring-Giring tidak memuaskan. Nilai rata-rata ulangan akhir semester genap tahun
2016/2017 hanya 69,8, sedangkan batas KKM untuk mata pelajaran SBK adalah 75.
Hal ini disebabkan oleh masih mendominasinya metode ceramah pada mata pelajaran
SBK di kelas V. Kegiatan belajar terpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa
secara aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model dalam
pembelajaran, mengetahui peningkatan minat siswa dalam belajar SBK khususnya
materi Tari Giring-Giring, dan untuk mengetahui respon siswa kelas V SDN Bawah
Layung pada mata pelajaran SBK terhadap penerapan model pembelajaran maka
dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model
Think-Pair-Share.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan
rancangan dua siklus. Siklus I dan II terdiri dari 2 kali pertemuan. Setting penelitian
adalah seluruh siswa kelas V di SDN Bawah Layung. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan September sampai dengan bulan Oktober. Data yang diperoleh dari penelitian
ini adalah menggunakan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian secara bertahap terhadap penggunaan model
Think-PairShare dapat dilihat dari aktivitas guru pada siklus I mendapat 75% dengan katagori
baik dan pada siklus II meningkat menjadi 86% dengan katagori amat baik. Minat
belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas siswa pada siklus I mendapat 72,81% dan
meningkat pada siklus II menjadi 86,15%, dan hasil belajar siswa pada siklus I
dengan ketuntasan klasikal 60% masih dibawah indikator keberhasilan, pada siklus II
menunjukkan peningkatan dengan ketuntasan klasikal 86,67% di atas ketuntasan
belajar yang ditetapkan yaitu ketuntasan klasikal 75%. Respon siswa pada siklus I
mendapat 59.33% yang menyatakan Ya, dan 40.67% yang menyatakan Tidak,
kemudian di siklus II meningkat menjadi 85% yang menyatakan Ya, dan 15% yang
menyatakan Tidak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Think-Pair-Share dapat meningkatkan minat belajar dan respon positif siswa dalam
proses pembelajaran seni tari.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI