Latar Belakang: Pencabutan gigi merupakan proses pengambilan gigi dari soketnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan lunak maupun jaringan keras. Reepitelisasi merupakan salah satu parameter keberhasilan penyembuhan luka. Semakin cepat proses reepitelisasi terjadi maka semakin singkat waktu penyembuhan luka. Ekstrak daun ramania mengandung senyawa metabolit sekunder yang berperan dalam proses penyembuhan luka diantaranya flavonoid, fenol, alkaloid, steroid dan terpenoid.Tujuan: Mengetahui adanya pengaruh gel ekstrak daun ramania (Bouea macrophylla Griff) konsentrasi 15% terhadap ketebalan epitel di hari ke-3, 5 dan 7 pada soket pasca pencabutan gigi tikus wistar jantan. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan ekperimental laboratoris secara in vivo dengan rancangan posttest-only with control design. Sampel penelitian ini adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan sebanyak 27 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok yang diberi gel ekstrak daun ramania konsentrasi 15% (perlakuan), kelompok yang diberi gel Aloe vera dan bahan tambahan (kontrol positif) dan kelompok yang hanya diberikan pakan saja (kontrol negatif). Masing-masing kelompok didekaputasi dan dibuat sediaan histologi dengan pewarnaan HE untuk dilihat ketebalan epitel. Analisis data diolah dan diproses menggunakan sofware  komputer SPSS.Hasil: Hasil uji Two-way ANOVA meununjukkan perbedaan yang bermakna antara ketebalan epitel dan kelompok perlakuan dengan nilai sig.0,00 (<0,05). Perbedaan bermakna juga terjadi antara ketebalan epitel dan hari perlakuan dengan menunjukkan nilai sig.0,00 (<0,05).Kesimpulan: Gel ekstrak daun ramania konsentrasi 15% berpengaruh terhadap ketebalan epitel pasca pencabutan gigi tikus wistar pada hari ke-3, 5 dan 7.

Kata kunci: daun ramania (Bouea macrophylla Griff), ketebalan epitel, pencabutan gigi