DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PENETAPAN PERENCANAAN LABA (Studi kasus pada Brader Coffee Pelaihari)
PENGARANG:LUQMAN ANWARI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-07-29


ABSTRAK

 

Luqman Anwari. 2021.Penentuan Harga Pokok Penjualan DanAnalisis Break Even Point Sebagai DasarPenetapan Perencanaan Laba(Studi Kasus Pada Brader Coffee Pelaihari)Pembimbing: Nur Astri Sri, SE, M. Ak

 

Penelitian ini bertujuan untukmenghitung harga pokok penjualan yang sesuai dengan akuntansi biaya pada brader coffee danmengetahui penerapan break even point yang tepat di brader coffee pelaihari yang akan diterapkan untuk mengetahui perencanaan laba pada tahun 2018-2019.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus, Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data produksi, bahan baku, penjualan dan biaya-biaya yang ada dikeluarkan oleh Brader Coffee Pelaihari.Langkah yang dilakukan dalam analisis data pada penelitian ini adalah dengan mengelompokan biaya bahan baku dan penolong, mengklasifikasikan biaya tetap dan variabel. Selanjutnya dilakukan perhitungan harga pokok penjualan, dilanjutkan perhitungan dan analisis break even point dalam unit dan rupiah, dan perhitungan target laba untuk tahun 2018 dan 2019.

Hasil penelitian ini adalah Pada Tahun 2018 Harga pokok penjualan sebesar Rp. 47.440.357 dan mencapai titik impas (BEP) pada penjualan kopi sebesar Rp 7.086.651 atau 480 Unit dan pada Tahun 2019 Harga pokok penjualan sebesar Rp. 49.236.517 dan mencapai titik impas (BEP) pada penjualan kopi sebesar Rp 6.962.325 atau 470 Unit. faktor yang mempengaruhi tingkat break even point tahun2019 lebih kecil dari tahun 2018 dikarenakan Biaya tetap tahun 2018 dan 2019 tidak mengalami perbedaan namun, mengalami perbedaan pada biaya variabel. bisa diasumsikan pada tahun 2019 pemakaian biaya variabel lebih teratur dibandingkan tahun 2018. perhitungan sebelumnya laba yang diperoleh pada Tahun 2019 sebesar Rp 58.910.383 jika produksi 7.442 unit maka total penjualan sebesar Rp. 109.680.000, jika kedai kopi ingin memperoleh laba sebesar Rp 65.000.000 maka Brader Coffee Pelaihari harus memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp120.997.412.jika ingin mencapai target laba Rp65.000.000. Selisih penjualan dari Tahun 2019 dan target penjualan 2020 yaitu Rp11.317.412 (Rp 120.997.412 – Rp 109.680.000) sehingga Brader Coffee harus meningkatkan penjualan agar mencapai laba yang diinginkan dan menambah jenis menu yang unik agar memberi inovasi rasa untuk pelanggan, Selain itu juga perlu mengadakan harga promo atau buy 1 get 1 agar menarik pelanggan.

 

Kata Kunci: Harga Pokok Penjualan, Break Even Point, Perencanaan Laba

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI