PENGARUH URUTAN PENAMBAHAN AIR TERHADAP COMPRESSIVE STRENGTH CAMPURAN CLAYSTONE-BENTONITE YANG DIPADATKAN

Oleh:

Roofiif Dzakaa’ Romadhon

Pembimbing Utama:

Yulian Firmana Arifin

ABSTRAK

Disamping permeabilitas, kuat geser juga penting untuk clay liner agar stabilitas dan pelaksanaan pekerjaan pembuatan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) serta proses penumpukan sampah tidak mengalami kendala. Salah satu material yang disarankan adalah campuran claystone dan bentonite. Karena kedua material tersebut adalah lempung, maka sifatnya sangat tergantung dari adanya air dalam campuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tahapan pencampuran air terhadap kuat geser clay liner yang dipadatkan pada kadar bentonite yang berbeda.

Ada empat kombinasi campuran sampel claystone dengan persentase bentonite yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% berbasis berat kering. Dalam pencampuran sampel tanah dengan air, tahap yang dilakukan adalah (1) (bentonite+Air)+claystone, dan (2) (claystone+air)+bentonite. Campuran dipadatkan membentuk benda uji dengan diameter 4.7 cm dan tinggi 9.45 cm. Sampel kemudian diuji kuat gesernya dengan uji undrained compressive strength (UCT). Hasilnya dibandingkan dengan metode pencampuran lain yang telah dilaporkan sebelumnya yaitu (claystone+bentonite)+air.

Dari analisis didapatkan bahwa kuat geser sampel yang dipersiapkan dengan ketiga metode memenuhi persyaratan sebagai clay liner kecuali sampel dengan g_d 1,6 gr/cm³kadar bentonite 5% dengan kadar air 10% dan 20% dengan metode (bentonite+air)+claystone. Hasil uji juga memperlihatkan bahwa sampel yang dipadatkan dengan metode (claystone+air)+bentonite menghasilkan kuat geser yang paling tinggi. Mempertimbangkan hasil tersebut, disarankan metode pencampuran sampel adalah dengan tahapan (claystone+air)+bentonite.