Rendahnya keterampilan proses sains siswa dikarenakan siswa hanya terbiasa
mendapat informasi dari guru sehingga jarang dilatihkan untuk mengembangkan
keterampilan proses sains. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan cara
meningkatkan keterampilan proses sains siswa melalui model pembelajaran
penemuan terbimbing. Tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1)
keterlaksanaan RPP, (2) keterampilan proses sains, dan (3) hasil belajar. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas model Hopskin yang terdiri dari dua siklus dan
setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Data diperoleh melalui tes, observasi,
dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Perangkat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, handout,
LKS, dan THB. Hasil penelitian menunjukkan: (1) keterlaksanaan RPP siklus I
75,89% berkategori baik, dan siklus II 90,92% berkategori sangat baik; (2)
keterampilan proses sains pada siklus I 55,86% berkategori cukup, menjadi 80,96%
berkategori baik pada siklus II; (3) hasil belajar siswa, siklus I 53,85% berkategori
tidak tuntas dan siklus II 92,31% berkategori tuntas. Diperoleh simpulan bahwa
keterampilan proses sains siswa kelas X-5 SMA Negeri 12 Banjarmasin pada materi
listrik dinamis meningkat setelah diterapkan model pembelajaran penemuan
terbimbing, dengan cara menjalankan sintaks pembelajaran penemuan terbimbing
dengan hati-hati dan mengintensifkan pada kegiatan membimbing siswa untuk
melatihkan keterampilan proses sains
Kata Kunci: Penemuan terbimbing dan keterampilan proses sains