Latar Belakang: Provinsi Kalimantan Selatan berada pada urutan tertinggi penggunaan gigi tiruan di Indonesia dengan persentase sebesar 3,3%. Pembersihan gigi tiruan diperlukan untuk menjaga kualitasnya, salah satunya menggunakan denture cleanser. Denture cleanser yang paling banyak beredar di masyarakat saat ini adalah alkaline peroxide. Alkaline peroxide dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans pada gigi tiruan tetapi penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan warna pada basis gigi tiruan resin akrilik. Ekstrak daun kelakai 30% dapat dijadikan alternatif denture cleanser karena mempunyai sifat anti jamur Candida albicans dan diharapkan dapat meminimalisirkan efek perubahan warna. Tujuan: Menganalisis pengaruh perendaman ekstrak daun kelakai 30% terhadap perubahan warna basis resin akrilik tipe heat cured dibandingkan dengan alkaline peroxide dan akuades. Metode: Penelitian ini merupakan true experiment dengan desain pretest and posttest with control group menggunakan sampel resin akrilik tipe heat cured dengan ukuran diameter 15mm x tebal 2mm. Total sampel sebanyak 21 buah dibagi menjadi 3 kelompok perendaman yaitu ekstrak daun kelakai 30%, alkaline peroxide, dan akuades. Sampel diukur sebelum dan sesudah perendaman selama 5 hari untuk menilai perubahan warna menggunakan serangkaian alat digital analysis dan sistem CIELAB. Nilai yang didapat dimasukkan dalam persamaan  Hasil: Uji statistik One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) antara kelompok perendaman ekstrak daun kelakai 30% (7,04 ± 0,31), alkaline peroxide (3,01 ± 0,29), dan akuades (2,31 ± 0,63). Kesimpulan: Terdapat pengaruh perubahan warna basis resin akrilik tipe heat cured yang direndam dalam ekstrak daun kelakai 30%.