Latar Belakang: Ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape) terdapat kandungan senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, fenolik, dan triterpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Ekstrak daun kecapi dijadikan alternatif penggunaan obat kumur herbal setara dengan klorheksidin glukonat 0,2%. Sebagai pencegahan infeksi yang disebabkan oleh Porphyromonas gingivalis. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjapie)terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni (true experimental) dengan pos test only with control design. Terdiri dari 7 kelompok perlakuan, antara lain: ekstrak daun kecapi konsentrasi 5%, 10%,15%, 25%, 50%, kontrol positif dan kontrol negatif. Dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali, efektivitas antibakteri di nilai dari KHM dan KBM pada media BHIB dan media NA dengan metode dilusi. Hasil: KHM pada ekstrak daun kecapi pada konsentrasi 5% menunjukkan hasil terkecil sebesar -0,147 dan nilai KBM pada konsentrasi 50% tidak menunjukkan pertumbuhan koloni bakteri. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengaruh ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape) dengan konsentrasi 5%, 10%,15%, 25%, 50%, kontrol positif dan kontrol negatif dan efektif dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.

Kata kunci: antibakteri, ekstrak daun kecapi, Porphyromonas gingivalis