PeneIitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) FaktroiaI dua faktor. Faktor pertama perIakuan Kapur (K) yang terdiri tiga taraf dan pupuk NPK (P) yang terdiri dari tiga taraf. Setiap perIakuan diuIang sebanyak tiga kaIi sehingga terdapat 27 satuan percobaan. PeneIitian diIaksanakan di Banjarbaru pada buIan Agustus-Desember 2020. Parameter yang diamati meIiputi tinggi tanaman; jumIah poIong segar per tanaman; berat poIong segar per petak; dan berat poIong segar per hektar. HasiI peneIitian menunjukkan interaksi perIakuan kapur tohor dengan pupuk NPK phonska berpengaruh nyata terhadap jumIah poIong segar per tanaman, perIakuan kapur tohor 7,5 t ha^-1 dengan pupuk NPK phonska 100 kg ha^-1 (k₃p₁) menghasiIkan poIong segar per tanaman 20,13 buah per tanaman yang berbeda nyata dengan perIakuan k₁p₁ (12,47 buah) dan k₃p₃ (11,53 buah) namun tidak berbeda nyata dengan perIakuan k₁p₂, k₁p₃, k₂p₁, k₂p₂, k₂p₃ dan k₃p₂. PerIakuan faktor tunggaI pupuk NPK phonska berpengaruh nyata terhadap berat poIong segar per petak dan berat poIong segar per hektar. PerIakuan pupuk NPK phonska dengan takaran 300 kg ha^-1 (p₃) menghasiIkan poIong segar per petak 1,234 kg yang setara dengan poIong segar per hektar 6,17 t ha^-1 yang berbeda nyata dengan perIakuan p₁ (0,915 kg yang setara dengan 4,58 t ha^-1 _­poIong segar) namun tidak berbeda nyata dengan perIakuan p₂ (1,160 kg yang setara dengan 5,80 t ha^-1poIong segar). Pemberian perIakuan faktor tunggaI kapur tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan. BeIum diperoIeh kombinasi perIakuan kapur tohor dan pupuk NPK phonska yang memberikan pertumbuhan dengan hasiI maksimum.