Latar Belakang: Pencabutan gigi adalah tindakan pembedahan untuk pengambilan bagian gigi yang melihatkan jaringan tulang dan jaringan lunak dari rongga mulut. Pasca pencabutan gigi maka akan terjadi luka pada jaringan lunak dan jaringan keras disekitar daerah pencabutan. Penyembuhan luka pasca pencabutan gigi diawali dari fase inflamasi terjadi pergerakan leukosit seperti sel neutrophil kalua kronis maka akan digantikan makrofag. Makrofag sel yang dominan pada inflamasi kronis dan berperan memfagositosis bakteri, membersihkan jaringan yang rusak. Namun apabila terjadi gangguan pada fase penyembuhan luka dapat menimbulkan pendarahan, pembengkakan dan infeksi sehingga dibutuhkan obat alternatif yang aman yaitu tanaman herbal ekstrak kulit batang kasturi konsentrasi 12,7%. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kulit batang kasturi (Mangifera casturi) konsentrasi 12,7% yang diaplikasikan secara topikal terhadap jumlah sel makrofag pada luka pencabutan gigi tikus wistar (Rattus novergicus). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Experimental Laboratories dengan rancangan penelitian Post Test with Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada 24 ekor tikus wistar yang telah diadaptasikan ±2 minggu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Perhitungan jumlah sel makrofag melalui pengamatan langsung dengan mikroskop cahaya dan 3 lapang pandang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwaekstrak kulit batang kasturi lebih berpengaruh terhadap jumlah sel makrofag dibanding kelompok kontrol. Hasil uji One way anova menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antar setiap kelompok
(p<0,05). Kesimpulan: Ekstrak kulit batang kasturi konsentrasi 12,7% dapat membantu jumlah sel makrofag meningkat padahari ke-3 dan menurunkan pada hari ke-5 pasca pencabutan gigi tikus wistar.