Latar Belakang: Pembersih gigi tiruan yang paling umum digunakan adalah alkalin peroksida, akan tetapi bahan ini dapat menyebabkan perubahan warna pada basis gigi tiruan dan relatif mahal sehingga diperlukan alternatif pembersih gigi tiruan dari bahan alami. Daun kelakai memiliki senyawa antijamur yang dapat digunakan sebagai pembersih gigi tiruan berbahan dasar alami. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun kelakai 30% terhadap nilai perubahan warna termoplastik nilon. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test with control group design. Sampel plat resin termoplastik nilon berbentuk silindris dengan diameter 20 mm dan tebal 3 mm sebanyak 24 plat resin termoplastik nilon dengan masing-masing kelompok perendaman terdiri dari 8 sampel. Terdapat 3 kelompok perendaman diantaranya ekstrak daun kelakai 30%, alkalin peroksida, dan akuades steril. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata perubahan warna ekstrak daun kelakai sebesar (3,71), alkalin peroksida sebesar (2,59), dan akuades steril sebesar (2,29). Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc Bonferroni. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perendaman ekstrak daun kelakai 30%, alkalin peroksida, dan akuades steril terhadap nilai perubahan warna. Rerata nilai perubahan warna tertinggi ke terendah adalah ekstrak daun kelakai 30%, alkalin peroksida, dan akuades steril.

Kata kunci: Ekstrak daun kelakai 30%, Stenochlaena palustris, pembersih gigi tiruan, termoplastik nilon, perubahan warna